Jumat, 17 April 2020

REVIEW FILM BUBBLE BOY


BUBBLE BOY (2001)

 https://cdn2.tstatic.net/style/foto/bank/images/bubble-boy_20161212_181403.jpg
Bubble Boy adalah film karya Blair Hayers bergenre adventure, comedy dan romance yang rilis pada tanggal 24 agustus 2001. Film ini menceritakan tentang seorang anak laki laki bernama Jimmy Livingston yang terlahir tidak seperti anak biasa pada umumnya.

      Manusia memiliki sistem pertahanan tubuh kompleks terhadap benda asing yang menyebabkan penyakit pada manusia. Namun, terkadang bisa saja ada kelainan genetik di mana bagian utama sistem kekebalan lumpuh dan berkurang sehingga mereka akan menjadi sangat rentan terhadap penyakit. Hal inilah yang dialami oleh Jimmy Livingston yang harus hidup tanpa sistem kekebalan tubuh. Karena hal itulah ia harus hidup di dalam suatu gelembung plastik agar ia terhindar dari kuman yang bisa membunuhnya. Saat umurnya yang ke 4 tahun ia dibawa oleh orang tuanya pulang ke rumah. Orang tuanya membuat sebuah gelembung besar di dalam kamar tidur untuk melindungi anaknya dari bahaya. Sehingga teman teman di sekitar rumahnya menjuluki dia sebagai Bubble Boy.



     Sejak kecil, Jimmy tinggal bersama kedua orang tuanya yang sangat protektif. Ibunya tidak memperbolehkan Jimmy keluar atau siapapun berkunjung karena takut anaknya akan terkena penyakit infeksi dan tiap malam ibunya membacakan dongeng yang diubah ceritanya sehingga berceritakan tentang bagaimana seseorang akan meninggal jika keluar dari balonnya. Di sini terlihat bahwa ibunya ingin membentuk cara anaknya memandang dunia dan masyarakat yang tinggal di dalamnya sehingga orang-orang di sekelilingnya memiliki pemikiran yang sama terhadap Jimmy yaitu lelaki aneh yang tinggal di dalam balon, seperti apa yang dikatakan oleh Catharina Nord bahwa disabilitas adalah hasil konstruksi sosial yang kemudian mempengaruhi cara berpikir dan bersikap si penderita terhadap orang lain (Nord, 2008:3)


     Tetapi ketika Jimmy sudah beranjak remaja ia melihat seorang gadis baru yaitu tetangganya yang bernama Chloe. Mereka akhirnya berkenalan dan mulai berteman, Chloe juga sering bermain di rumah Jimmy. 


     Suatu hari Chloe memberitahu pada Jimmy bahwa dia akan pergi ke Niagara Falls dan akan menikah dengan Mark, seorang pria yang selalu menertawakan Jimmy karna ia hidup di dalam gelembung.



Yi-Fu Tuan menjelaskan bahwa “tubuh” dilihat sebagai sebuah objek dibanding
sebagai makhluk hidup yang berada di dalam ruang dan yang menggunakan ruang. Berbeda dengan “manusia” dan “dunia” di mana manusia tidak hanya dilihat sebagai objek di dunia, tetapi juga sebagai penghuni yang memerintahkan dan menciptakan dunia (Tuan, 2001:34-35). 


Seperti yang ditemukan di dalam film ini ketika Jimmy membuat baju gelembung dan menyelinap untuk pergi keluar rumah dan bertekad untuk menyusul Chloe ke Niagara Falls dan Menghentikan pernikahannya sebelum terlambat. Selama perjalanan ia banyak melihat hal hal baru yang belum pernah ia lihat sebelumnya.









Sepanjang perjalanannya ia bertemu berbagai macam orang seperti sekte religius, kelompok pengendara motor, kelompok sirkus dan seorang kakek berumur 80-an tahun. Dengan berbagai macam hal yang dilaluinya akhirnya ia berhasil menemui Chloe untuk menggagalkan pernikahannya saat itu juga ia membuka gelembungnya, ternyata ia masih hidup tanpa mengalami gejala apapun. Dan beberapa hari kemudian mereka berdua akhirnya menikah.


Hubungan film Bubble Boy dengan pengaruh ruangan dan perilaku manusia :

Mery dan Tryst (dalam Soesilo, 1989) melihat bahwa hubungan antar manusia dengan lingkungannya merupakan suatu jalinan Transactical Interdependency atau terjadinya ketergantungan satu sama lain. Sedangkan menurut  pendapat Guilford, manusia mempengaruhi lingkungannya. Untuk selanjutnya lingkungan akan mempengaruhi manusia, demikian pula terjadi sebaliknya.  Sistem sirkulasi manusia di dalam ruangan dapat mempengaruhi aktivitas yang menggunakan ruangan tersebut.


Seperti yang terjadi pada film tersebut, Jimmy hanya bisa beraktifitas di dalam gelembung tersebut selama belasan tahun. Hal itu sangat membatasi dia dalam bergerak. Saat Jimmy memutuskan untuk keluar rumah dengan gelembungnya, dia takjub melihat dunia luar pertama kalinya, melihat rumput, kotoran hewan, tiang listrik, dan berbagai hal lain yang ada di luar rumah, hal ini tentu merupakan pengaruh dari penataan ruang pada gelembung tersebut.


Desain yang dibangun mempengaruhi perilaku manusia sehingga membentuk perilaku manusia dari desain arsitektur. Setiap manusia memiliki ruang mereka tersendiri, sehingga kebutuhan itu akan membentuk ruang yang kita perlukan. Dari perilaku kita sehari hari itulah yang akan membentuk ruang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar