BUBBLE BOY (2001)

Bubble Boy adalah film karya Blair Hayers bergenre adventure, comedy dan romance yang rilis pada tanggal 24 agustus 2001. Film ini menceritakan tentang seorang anak laki laki bernama Jimmy Livingston yang terlahir tidak seperti anak biasa pada umumnya.
Manusia memiliki sistem pertahanan
tubuh kompleks terhadap benda asing yang menyebabkan penyakit pada manusia.
Namun, terkadang bisa saja ada kelainan genetik di mana bagian utama sistem kekebalan lumpuh dan
berkurang sehingga mereka akan menjadi sangat rentan
terhadap penyakit. Hal inilah yang
dialami oleh Jimmy Livingston yang harus hidup tanpa sistem kekebalan tubuh. Karena hal itulah ia harus hidup di dalam suatu gelembung plastik agar ia terhindar dari kuman yang bisa membunuhnya. Saat umurnya yang ke 4 tahun ia dibawa oleh orang tuanya pulang ke rumah. Orang tuanya membuat sebuah gelembung besar di dalam kamar tidur untuk melindungi anaknya dari bahaya. Sehingga teman teman di sekitar rumahnya menjuluki dia sebagai Bubble Boy.
Sejak kecil, Jimmy tinggal bersama
kedua orang tuanya yang sangat protektif. Ibunya tidak
memperbolehkan Jimmy keluar atau siapapun berkunjung karena takut anaknya akan terkena penyakit
infeksi dan tiap malam ibunya membacakan dongeng yang diubah ceritanya sehingga
berceritakan tentang bagaimana seseorang akan meninggal jika keluar dari balonnya. Di sini
terlihat bahwa ibunya ingin membentuk cara anaknya memandang dunia dan masyarakat yang
tinggal di dalamnya sehingga orang-orang di sekelilingnya memiliki pemikiran
yang sama terhadap Jimmy yaitu lelaki aneh yang tinggal di dalam balon, seperti apa yang
dikatakan oleh Catharina Nord bahwa disabilitas adalah hasil konstruksi sosial yang kemudian
mempengaruhi cara berpikir dan bersikap si penderita terhadap orang lain (Nord, 2008:3)
Tetapi ketika Jimmy sudah beranjak remaja ia melihat seorang gadis baru yaitu tetangganya yang bernama Chloe. Mereka akhirnya berkenalan dan mulai berteman, Chloe juga sering bermain di rumah Jimmy.
Suatu hari Chloe memberitahu pada Jimmy bahwa dia akan pergi ke Niagara Falls dan akan menikah dengan Mark, seorang pria yang selalu menertawakan Jimmy karna ia hidup di dalam gelembung.
Yi-Fu Tuan menjelaskan bahwa “tubuh”
dilihat sebagai sebuah objek dibanding
sebagai makhluk hidup yang berada di
dalam ruang dan yang menggunakan ruang. Berbeda dengan “manusia” dan “dunia” di mana
manusia tidak hanya dilihat sebagai objek di dunia, tetapi juga sebagai penghuni yang
memerintahkan dan menciptakan dunia (Tuan, 2001:34-35).
Seperti
yang ditemukan di dalam film ini ketika
Jimmy membuat baju gelembung dan menyelinap untuk pergi keluar rumah dan
bertekad untuk menyusul Chloe ke Niagara Falls dan Menghentikan
pernikahannya sebelum terlambat. Selama perjalanan ia banyak melihat hal hal baru yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
Mery dan Tryst (dalam Soesilo, 1989) melihat bahwa hubungan antar manusia dengan lingkungannya merupakan suatu jalinan Transactical Interdependency atau terjadinya ketergantungan satu sama lain. Sedangkan menurut pendapat Guilford, manusia mempengaruhi lingkungannya. Untuk selanjutnya lingkungan akan mempengaruhi manusia, demikian pula terjadi sebaliknya. Sistem sirkulasi manusia di dalam ruangan dapat mempengaruhi aktivitas yang menggunakan ruangan tersebut.
Seperti yang terjadi pada film tersebut, Jimmy hanya bisa beraktifitas di dalam gelembung tersebut selama belasan tahun. Hal itu sangat membatasi dia dalam bergerak. Saat Jimmy memutuskan untuk keluar rumah dengan gelembungnya, dia takjub melihat dunia luar pertama kalinya, melihat rumput, kotoran hewan, tiang listrik, dan berbagai hal lain yang ada di luar rumah, hal ini tentu merupakan pengaruh dari penataan ruang pada gelembung tersebut.
Desain yang dibangun mempengaruhi perilaku manusia sehingga membentuk perilaku manusia dari desain arsitektur. Setiap manusia memiliki ruang mereka tersendiri, sehingga kebutuhan itu akan membentuk ruang yang kita perlukan. Dari perilaku kita sehari hari itulah yang akan membentuk ruang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar